A.
Pengertian
Manajemen dan Manajemen Pendidikan
1. Manajemen
Secara
umum manajemen merupakan kemampuan dan ketrampilan khusus yang dimiliki oleh
seseorang untuk melakukan suatu kegiatan baik secara perorangan ataupun bersama
orang lain atau melalui orang lain dalam upaya mencapai tujuan organisasi
secara produktif, efektif, dan efisien. Namun terdapat tiga fokus untuk
mengartikan manajemen yaitu :
a. Menajemen
sebagai suatu kemampuan atau keahlian yang selanjutnya menjadi cikal bakal
manajemen sebagai suatu profesi.
Manajemen sebagai suatu ilmu menekankan perhatian pada ketrampilan dan
kemampuanmanajerial yang diklasifikasikan menjadi kemampuan / ketrampilan teknikal,
manusiawi dan konseptual.
b. Manajemen sebagai proses yaitu dengan
menentukan langkah yang sistematis dan terpadu sebagai aktifitas manajeman.
c. Manajemen
sebagai seni tercermin dari perbedaan gaya seseorang dalam menggunakan atau
memberdayakan orang lain untuk mencapai tujuan.
2. Manajemen
pendidikan
Secara
sederhana manajemen pendidikan merupakan proses manajemen dalam pelaksanaan
tugas pendidikan dengan mendayagunakan segala sumber secara efisienuntuk
mencapai tujuan secara efektif.
Sedangkan
pendidikan merupakan suatu sistem yang terencana untuk menciptakan manusia
seutuhnya. Sistem pendidikan memiliki
garapan dasar yang dikembangkan, diantaranya terdiri atas :
·
Bidang garapan peserta didik.
·
Bidang garapan tenaga kependidikan
·
Bidang garapan kurikulum
·
Bidang garapan sarana prasarana
·
Bidang garapan keuangan
·
Bidang garapan kemitraan dengan
masyarakat
·
Bidang garapan bimbingan dan pelayanan
khusus
Jadi pada intinya manajemen pendidikan adalah
suatu penataan bidang garapan pendidikan yang dilakukan melalui aktivitas perencanaan,
pengorganisasian, penyusunan staf, pembinaan, pengkoordinasian,
pengkomunikasian, pemotivasian,
penganggaran, pengendalian, pengawasan, penilaian, dan pelaporan secara
sistematis untuk mencapai tujuan pendidikan secara berkualitas.
B.
Tujuan
manajemen Pendidikan
1. Produktivitas
Perbandingan terbaik antara
hasil yang diperoleh (output) dengan jumlah sumber yang dipergunakan (input).
Produktivitas dapat dinyatakan secara
kuantitas maupun kualitas. Kuantitas output berupa jumlah tamatan dan
kuantitas input berupa jumlah tenaga kerja dan sumberdaya selebihnya (uang,
peralatan, perlengkapan, bahan, dsb).
Sedangkan produktivitas dalam ukuran kualitas
digambarkan dengan ketepatan menggunakan metode dengan menggunakan alat yang
tersedia sehingga beban kerja dapat terselesaikan tepat waktu dan mendapatkan
pujian atas hasil karyanya.
2. Kualitas
Menunujukkan ukuran penilaian yang diberikan kepada
barang atau jasa yang harus menyamai atau melebihi kebutuhan atau harapan
pelanggannya. Jadi hasil yang diperoleh
harus memiliki mutu yang sesuai atau bahkan melebihi dari yang diharapkan
sehingga pelanggan mendapatkan kepuasan..
3. Efektivitas
Merupakan ukuran keberhasilan tujuan organisasi.
Efektifitas intitusi pendidikan terdiri dari dimensi manajemen dan kepemimpinan
sekolah, guru, tenaga kependidikan, dan personil lainnya. Efektifitas dapat
juga ditelaah dari :
·
Masukkan yang
merata
·
Keluaran yang
banyak dan bermutu tinggi
·
Ilmu dan
keluaran yang relevan dengan kebutuhan masyarakat yang sedang membangun
·
Pendapatan tamatan yang memadai
4. Efisiensi
Perbandingan antara rencana
dengan tujuan yang dicapai. Sesuatu bisa dikatakan efisien jika tujuan dapat
dicapai secara optimal dengan sumber daya yang minimal. Efisiensi pendidikan
adalah bagaimana tujuan itu dicapai dengan memiliki tingkat efisiensi waktu,
biaya, tenaga, dan sarana.
C.
Pendekatan – Pendekatan Manajemen
Koontz (1980 : 177 - 183) menemukan sebelas macam pendekatan terhadap
teori dan praktik manajemen sebagai berikut :
1. Empirikal
atau Kasus
Ilmu dan
praktik manajemen dikembangkan melalui pengkajian kasus yang telah
dialami di masa lalu.
2. Perilaku
antar pribadi (interpersonal behavior)
Ilmu dan praktik
manajemen dipelajari melalui hubungan- hubungan antar pribadi pada organisasi
dengan fokus kajian pada individu dan motivasinya.
3. Perilaku
kelompok
Studi tentang pola-pola
perilaku kelompok dalam organisasi lebih dominan daripada kepada hubungan antar
pribadi.
4. Sistem-sistem
sosial kooperatif
Memadukan antara
hubungan pribadi dengan kelompok.
5. Sistem-sistem
sosio-teknikal
Bahwa sistem teknikal
memberikan pengaruh besar pada sistem
sosial, sehingga perlu dikembangkan keterpaduan perhatian dan praktik
secara simultan ubtuk keduanya.
6. Teori
keputusan (Decision Theory)
Bahwa manajer adalah
pengambil keputusan sehingga pengembangan menajemen ada pada kemampuan dan
keahlian mengambil keputusan
7. Sistem
(system approach)
Mempelajari
bagian-bagian interdependen organisasi dan hubungan dengan lingkungan yang
mempengaruhi.
8. Matematikal
atau Manajemen Science
Mempelajari manajemen
secara matematikal melalui pengkajian model-model alat identifikasi problem
penilaian alternatif solusi.
9. Kontigensi
atau Situasional
Kredibilitas manajer
diukur dari kontribusinya memberikan
saran praktik manajemen yang cocok untuk suatu situasi tertentu.
10. Peranan-peranan
Manajerial
Observasi yang
dilakukan manajer untuk mengidentifikasi
dan mengklasifikasikan peranan-peranan yang bersifat umum bagi manajer.
11. Operasional
Menggunakan
konsep-konsep, prinsip-prinsip,teori serta teknik-teknik sebagai landasan dan
menghubungkannya dengan fungsi atau
proses manajemen
D.
Prinsip manajemen
Douglas (1963:13-17)
merumuskan prinsip-prinsip manajemen pendidikan sebagai berikut:
1. Memprioritaskan
tujuan diatas kepentingan pribadi dan kepentingan mekanisme kerja
2. Mengkoordinasikan
wewenang dan tanggung jawab
3. Memberikan
tanggung jawab pada personil sekolah sesuai dengan sifat dan kemampuan
4. Mengenal
secara baik faktor-faktor psikologi manusia
5.
Relatifitas nilai-nilai.
Sedangkan
menurut Fattah (1996:33) prinsip manajemen diklasifikasikan kedalam 3 ranah /
bagian, yaitu:
- Prinsip Manajemen berdasarkan Sasaran
Bahwa tujuan adalah sangat esensial bagi
organisasi. Hendaknya organisasi
merumuskan tujuan dengan tepat sesuai dengan arah organisasi, tuntutan zaman
dan nilai- nilai yang berlaku.
Prinsip manajemen berdasarkan sasaran sudah
dikembangkan menjadi teknik manajemen yaitu MBO (Management of Objective). Pada
tingkat sekolah, semua anggota atau
warga sekolah duduk bersama membahas rencana strategis sekolah dengan
mengembangkan tujuh langkah MBO yaitu :
·
Menentukan hasil akhir apa yang ingin
dicapai sekolah
·
Menganalisis apakah hasil itu berkaitan
dengan tujuan sekolah
·
Berunding menetapkan sasran-sasaran yang
dibutuhkan
·
Menetapkan kegiatan apa yang tepat
untuk mencapai sasaran
·
Menentukan batas pekerjaan dan jenis
pengarahan yang akan dipergunakan atasan
·
Lakukan monitoring dan buat laporan
- Prinsip Manajemen berdasarkan Orang
Suatu aktivitas manajemen yang diarahkan pada
pengembangan sumber daya manusia.
Manajer percaya bahwa perubahan organisasi dimulai dari perubahan
perilaku yang akan berpengaruh pada perubahan sistem, struktur teknologi, strategi dan tujuan organisasi.
- Prinsip Manajemen berdasarkan Informasi
Suatu aktivitas pengambilan keputusan sangat
didukung oleh informasi begitupun untuk melaksanakan kegiatan rutin dan
incidental diperlukan informasi yang telah dirancang sedemikian rupa
sehingga memudahkan manajer dan pengguna
mengakses dan mengolah informasi.
E.
Fungsi manajemen
Fungsi menajemen yang
sesuai dengan profil kinerja pendidikan secara umum adalah melaksanakan fungsi
planning, organizing, staffing, coordinating, leading (facilitating,
motivating, inovating), reporting, dan controlling.
Namun dalam pengoperasionalnya dapat dibagi 2 yaitu:
1. Pada
tingkat makro (departemendan dinas) melakukan fungsi manajemen secara umum.
2. Pada
institusi pendidikan mikro (sekolah) lebih menekankan pada fungsi planning,
organizing, dan motivating
F.
Proses
manajemen
1. Merencanakan
Merencanakan adalah membuat suatu target yang akan
dicapai atau diraih dimasa depan. Rencana mengarahkan tujuan organisasi dan
menetapkan prosedur terbaik untuk mencapainya . keberadaan suatu rencana sangat
penting bagi organisasi karena rencana berfungsi :
·
Menjelaskan
dan merinci tujuan yang dicapai
·
Memberikan
pegangan dan menetapkan kegiatan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan
·
Organisasi
memperoleh standar sumber daya terbaik
·
Menjadi
rujukan untuk melaksanakan aktivitas yang konsisten prosedur dan tujuan
·
Memberikan
batas kewenangan dan tanggung jawab
·
Memonitor dan
mengukur berbagai keberhasilan
·
Memungkinkan
untuk terpeliharanya persesuaian antar kegiatan internal dengan situasi
eksternal
·
Menghindari
pemborosan
2. Mengorganisasikan
Mengorganisasikan berarti
:
a.
menentukan sumber daya dan kegiatan yang dibutuhkan.
b.
merancang dan
mengembangkan kelompok kerja
c.
menugaskan
seorang atau kelompok dalam suatu tanggung jawab tugas dan fungsi tertentu
d.
Mendelegasikan
wewenang pada individu yang berhubungan
dengan melaksanakan tugas
3. Memimpin
Memimpin intitusi
pendidikan lebih menekankan pada upaya mengarahkan dan memotivasi
para personil agar dapat melaksanakan tugas pokok fungsinya dengan baik. Seseorang sebagai pemimpin tidak hanya
semata-mata cerdas membuat keputusan
tetapi harus juga dibarengi dengan memiliki kepribadian yang dapat dijadikan
suri tauladan.
4. Mengendalikan
Pengendalian adalah proses untuk memastikan bahwa
aktivitas sebenarnya sesuai dengan aktivitas yang direncanakan. Proses
pengendalian dapat melibatkan beberapa elemen yaitu :
·
Menetapkan
standar kinerja
·
Mengukur
kinerja
·
Membandingkan
unjuk kerja dengan standar yang telah ditetapkan
·
Mengambil
tindakan korektif saat terdeteksi penyimpangan
G.
Perkembangan
pemikiran manajemen
Manajemen adalah
praktik melaksanakan usaha terbaik sehingga dari sejarah pemikiran manajemen
kita dapat belajar dari kegagalan dan keberhasilan orang-orang terdahulu yang
menerapkan konsep manajemen berdasarkan pemikiran pada kurun waktu tertentu
dengan kasus tertentu pula.
1. Teori Manajemen Ilmiah
Frederick W Taylor, Henry I Gant, frank bunker
Gillbert dan Lilian gilbert adalah tokoh dari teori manajemen ilmiah. Teori ini menekankan pada upaya
menemukan metode terbaik untuk melakukan tugas manajemen secara ilmiah
Prinsip
dasar yang dikembangkan Taylor :
a. Mengembangkan
metode ilmiah dalam manajemen
b. Seleksi
ilmiah untuk karyawan untuk diberikan tugas sesuai keahlian
c. Pendidikan
dan pengembangan karyawan
d. Kerjasama
yang harmonis antara manajemen dan karyawan.
2. Manajemen Organisasi Klasik (Manajemen Operasional
Modern)
Henry Fayol merupakan tokoh dari teori manajemen
organisasi klasik yang dikenal dengan bapak teori manajemen modern. Prinsip
dari teori ini adalah melalui penguasaan ketrampilan dan
prinsip dasar manajemen, orang yang mendalaminya dapat menjadi manajer yang
baik.
14 Prinsip manajemen menurut Henry Fayol diantaranya :
1. Pembagian
kerja
2. Wewenang
3. Disiplin
4. Kesatuan
perintah
5. Kesatuan
pengarahan
6. Mengutamakan
kepentingan umum
7. Balas
jasa/imbalan
8. Sentralisasi
9. Rantai
scalar / hirarki
10. Order
/ susunan
11. .
Keadilan
12. Stabilitas
staf organisasi
13. Inisiatif
14. Esprit
de Corps (semangat korps)
3. Aliran Perilaku (behavioral sciences)
Tokoh
dari teori ini adalah Abraham maslow, Frederick Herzberg, edgar Schein. Aliran
perilaku organisasi menganut prinsip :
1. Organisasi
merupakan suatu keseluruhan bukan bagian per bagian
2. Motivasi
karyawan sangat penting yang
menghasilkan komitmen untuk mencapai tujuan organisasi
3. Manajemen
tidak dipandang sebagai suatu proses teknis secara ketat (peranan, prosedur,
dan prinsip)
4. Pendekatan
Sistem (System Approach)
Pendekatan
sistem memandang bahwa organisasi
sebagai sistem yang dipersatukan
dan diarahkan dari bagian/ komponen-komponen yang saling berkaitan (bersinergi).
Sistem memiliki
makna bahwa :
a. Suatu
sistem terdiri atas bagian-bagian yang selalu terkait satu dengan yang lainnya.
b. Bagian-bagian
yang saling hubung itu dapat bekerja dan berfungsi secara independen atau
bersama-sama
c. Berfungsinya
bagian-bagian tersebut ditujukan untuk mencapai tujuan umum dan keseluruhan
(sinergi)
d. Suatu
sistem yang terdiri atas bagian-bagian yang saling hubung tersebut berada dalam
suatu lingkungan yang kompleks.
5. Pendekatan
Kontingensi atau Pendekatan Situasional
Suatu
aliran teori manajemen yang menekankan pada situasi atau kondisi tertentu yang
dihadapi . Tidak seluruh manajemen ilmiah dapat diterapkan untuk seluruh
situasi begitupun tidak selalu hubungan manusiawi yang perlu
ditekankan karena adakalanya pemecahan yang efektif melalui pendekatan
kuantitatif. Itu semua sangat tergantung
pada karateristik situasi yang dihadapi dan tujuan yang ingin dicapai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar