Pages

Ads 468x60px

Kamis, 24 November 2011

MANAJEMEN PENDIDIKAN KEJURUAN


A.    Pengertian Manajemen dan Manajemen Pendidikan
1.      Manajemen
Secara umum manajemen merupakan kemampuan dan ketrampilan khusus yang dimiliki oleh seseorang untuk melakukan suatu kegiatan baik secara perorangan ataupun bersama orang lain atau melalui orang lain dalam upaya mencapai tujuan organisasi secara produktif, efektif, dan efisien. Namun terdapat tiga fokus untuk mengartikan manajemen yaitu :
a.  Menajemen sebagai suatu kemampuan atau keahlian yang selanjutnya menjadi cikal bakal manajemen sebagai suatu profesi.  Manajemen sebagai suatu ilmu menekankan perhatian pada ketrampilan dan kemampuanmanajerial yang diklasifikasikan menjadi kemampuan / ketrampilan teknikal, manusiawi dan konseptual.
b.       Manajemen sebagai proses yaitu dengan menentukan langkah yang sistematis dan terpadu sebagai aktifitas manajeman.
c.       Manajemen sebagai seni tercermin dari perbedaan gaya seseorang dalam menggunakan atau memberdayakan orang lain untuk mencapai tujuan.

2.      Manajemen pendidikan
Secara sederhana manajemen pendidikan merupakan proses manajemen dalam pelaksanaan tugas pendidikan dengan mendayagunakan segala sumber secara efisienuntuk mencapai tujuan secara efektif.
Sedangkan pendidikan merupakan suatu sistem yang terencana untuk menciptakan manusia seutuhnya.  Sistem pendidikan memiliki garapan dasar yang dikembangkan, diantaranya terdiri atas :
·         Bidang garapan peserta didik.
·         Bidang garapan tenaga kependidikan
·         Bidang garapan kurikulum
·         Bidang garapan sarana  prasarana
·         Bidang garapan keuangan
·         Bidang garapan kemitraan dengan masyarakat
·         Bidang garapan bimbingan dan pelayanan khusus
Jadi pada intinya manajemen pendidikan adalah suatu penataan bidang garapan pendidikan yang dilakukan melalui aktivitas perencanaan, pengorganisasian, penyusunan staf, pembinaan, pengkoordinasian, pengkomunikasian,  pemotivasian, penganggaran, pengendalian, pengawasan, penilaian, dan pelaporan secara sistematis untuk mencapai tujuan pendidikan secara berkualitas.

B.     Tujuan manajemen Pendidikan
1.      Produktivitas
     Perbandingan terbaik antara hasil yang diperoleh (output) dengan jumlah sumber yang dipergunakan (input). Produktivitas dapat dinyatakan secara  kuantitas maupun kualitas. Kuantitas output berupa jumlah tamatan dan kuantitas input berupa jumlah tenaga kerja dan sumberdaya selebihnya (uang, peralatan, perlengkapan, bahan, dsb).
Sedangkan produktivitas dalam ukuran kualitas digambarkan dengan ketepatan menggunakan metode dengan menggunakan alat yang tersedia sehingga beban kerja dapat terselesaikan tepat waktu dan mendapatkan pujian atas hasil karyanya.

2.      Kualitas
Menunujukkan ukuran penilaian yang diberikan kepada barang atau jasa yang harus menyamai atau melebihi kebutuhan atau harapan pelanggannya.  Jadi hasil yang diperoleh harus memiliki mutu yang sesuai atau bahkan melebihi dari yang diharapkan sehingga pelanggan mendapatkan kepuasan..


3.      Efektivitas
Merupakan ukuran keberhasilan tujuan organisasi. Efektifitas intitusi pendidikan terdiri dari dimensi manajemen dan kepemimpinan sekolah, guru, tenaga kependidikan, dan personil lainnya. Efektifitas dapat juga ditelaah dari :
·         Masukkan yang merata
·         Keluaran yang banyak dan bermutu tinggi
·         Ilmu dan keluaran yang relevan dengan kebutuhan masyarakat yang sedang membangun
·         Pendapatan  tamatan yang memadai

4.      Efisiensi
     Perbandingan antara rencana dengan tujuan yang dicapai. Sesuatu bisa dikatakan efisien jika tujuan dapat dicapai secara optimal dengan sumber daya yang minimal. Efisiensi pendidikan adalah bagaimana tujuan itu dicapai dengan memiliki tingkat efisiensi waktu, biaya, tenaga, dan sarana.

C.    Pendekatan – Pendekatan Manajemen
Koontz (1980 : 177 - 183) menemukan sebelas macam pendekatan terhadap teori dan praktik manajemen sebagai berikut :
1.      Empirikal atau Kasus
Ilmu  dan  praktik manajemen dikembangkan melalui pengkajian kasus yang telah dialami di masa lalu.
2.      Perilaku antar pribadi (interpersonal behavior)
Ilmu dan praktik manajemen dipelajari melalui hubungan- hubungan antar pribadi pada organisasi dengan fokus kajian pada individu dan motivasinya.
3.      Perilaku kelompok
Studi tentang pola-pola perilaku kelompok dalam organisasi lebih dominan daripada kepada hubungan antar pribadi.

4.      Sistem-sistem sosial kooperatif
Memadukan antara hubungan pribadi dengan kelompok.
5.      Sistem-sistem sosio-teknikal
Bahwa sistem teknikal memberikan pengaruh besar pada sistem  sosial, sehingga perlu dikembangkan keterpaduan perhatian dan praktik secara simultan  ubtuk keduanya.
6.      Teori keputusan (Decision Theory)
Bahwa manajer adalah pengambil keputusan sehingga pengembangan menajemen ada pada kemampuan dan keahlian mengambil keputusan
7.      Sistem (system approach)
Mempelajari bagian-bagian interdependen organisasi dan hubungan dengan lingkungan yang mempengaruhi.
8.      Matematikal atau Manajemen Science
Mempelajari manajemen secara matematikal melalui pengkajian model-model alat identifikasi problem penilaian alternatif solusi.
9.      Kontigensi atau Situasional
Kredibilitas manajer diukur dari kontribusinya  memberikan saran praktik manajemen yang cocok untuk suatu situasi tertentu.
10.  Peranan-peranan Manajerial
Observasi yang dilakukan manajer untuk mengidentifikasi  dan mengklasifikasikan peranan-peranan yang bersifat umum bagi manajer.
11.  Operasional
Menggunakan konsep-konsep, prinsip-prinsip,teori serta teknik-teknik sebagai landasan dan menghubungkannya dengan fungsi  atau proses manajemen

D.    Prinsip manajemen
Douglas (1963:13-17) merumuskan prinsip-prinsip manajemen pendidikan sebagai berikut:
1.      Memprioritaskan tujuan diatas kepentingan pribadi dan kepentingan mekanisme kerja
2.      Mengkoordinasikan wewenang dan tanggung jawab
3.      Memberikan tanggung jawab pada personil sekolah sesuai dengan sifat dan kemampuan
4.      Mengenal secara baik faktor-faktor psikologi manusia
5.      Relatifitas nilai-nilai.

Sedangkan menurut Fattah (1996:33) prinsip manajemen diklasifikasikan kedalam 3 ranah / bagian, yaitu:
  1. Prinsip Manajemen berdasarkan Sasaran
Bahwa tujuan adalah sangat esensial bagi organisasi.  Hendaknya organisasi merumuskan tujuan dengan tepat sesuai dengan arah organisasi, tuntutan zaman dan nilai- nilai yang berlaku.
Prinsip manajemen berdasarkan sasaran sudah dikembangkan menjadi teknik manajemen yaitu MBO (Management of Objective). Pada tingkat  sekolah, semua anggota atau warga sekolah duduk bersama membahas rencana strategis sekolah dengan mengembangkan tujuh langkah MBO yaitu :
·         Menentukan hasil akhir apa yang ingin dicapai sekolah
·         Menganalisis apakah hasil itu berkaitan dengan tujuan sekolah
·         Berunding menetapkan sasran-sasaran yang dibutuhkan
·         Menetapkan kegiatan apa yang tepat untuk  mencapai sasaran
·         Menentukan batas pekerjaan dan jenis pengarahan yang akan dipergunakan atasan
·         Lakukan monitoring dan buat laporan
  1. Prinsip Manajemen berdasarkan Orang
Suatu aktivitas manajemen yang diarahkan pada pengembangan sumber daya manusia.  Manajer percaya bahwa perubahan organisasi dimulai dari perubahan perilaku yang akan berpengaruh pada perubahan sistem, struktur teknologi,  strategi dan tujuan organisasi.

  1. Prinsip Manajemen berdasarkan Informasi
Suatu aktivitas pengambilan keputusan sangat didukung oleh informasi begitupun untuk melaksanakan kegiatan rutin dan incidental diperlukan informasi yang telah dirancang sedemikian rupa sehingga  memudahkan manajer dan pengguna mengakses dan mengolah informasi.

E.     Fungsi  manajemen
Fungsi menajemen yang sesuai dengan profil kinerja pendidikan secara umum adalah melaksanakan fungsi planning, organizing, staffing, coordinating, leading (facilitating, motivating, inovating), reporting, dan controlling.
     Namun dalam pengoperasionalnya dapat dibagi 2 yaitu:
1.      Pada tingkat makro (departemendan dinas) melakukan fungsi manajemen secara umum.
2.      Pada institusi pendidikan mikro (sekolah) lebih menekankan pada fungsi planning, organizing, dan motivating

F.     Proses manajemen
1.      Merencanakan
Merencanakan adalah membuat suatu target yang akan dicapai atau diraih dimasa depan.  Rencana mengarahkan tujuan organisasi dan menetapkan prosedur terbaik untuk mencapainya . keberadaan suatu rencana sangat penting bagi organisasi karena rencana berfungsi :
·         Menjelaskan dan merinci tujuan yang dicapai
·         Memberikan pegangan dan menetapkan kegiatan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan
·         Organisasi memperoleh standar sumber daya terbaik
·         Menjadi rujukan untuk melaksanakan aktivitas yang konsisten prosedur dan tujuan
·         Memberikan batas kewenangan dan tanggung jawab
·         Memonitor dan mengukur berbagai keberhasilan
·         Memungkinkan untuk terpeliharanya persesuaian antar kegiatan internal dengan situasi eksternal
·         Menghindari pemborosan
2.      Mengorganisasikan
Mengorganisasikan berarti :
a.        menentukan sumber daya dan kegiatan yang dibutuhkan.
b.      merancang dan mengembangkan kelompok kerja
c.       menugaskan seorang atau kelompok dalam suatu tanggung jawab tugas dan fungsi tertentu
d.      Mendelegasikan wewenang pada individu  yang berhubungan dengan melaksanakan tugas
3.      Memimpin
Memimpin intitusi pendidikan lebih menekankan pada upaya  mengarahkan dan memotivasi para personil agar dapat melaksanakan tugas pokok fungsinya dengan baik. Seseorang sebagai pemimpin tidak hanya semata-mata  cerdas membuat keputusan tetapi harus juga dibarengi dengan memiliki kepribadian yang dapat dijadikan suri tauladan.
4.      Mengendalikan
Pengendalian adalah proses untuk memastikan bahwa aktivitas sebenarnya sesuai dengan aktivitas yang direncanakan. Proses pengendalian dapat melibatkan beberapa elemen yaitu :
·         Menetapkan standar kinerja
·         Mengukur kinerja
·         Membandingkan unjuk kerja dengan standar yang telah ditetapkan
·         Mengambil tindakan korektif saat terdeteksi penyimpangan

G.    Perkembangan pemikiran manajemen
Manajemen adalah praktik melaksanakan usaha terbaik sehingga dari sejarah pemikiran manajemen kita dapat belajar dari kegagalan dan keberhasilan orang-orang terdahulu yang menerapkan konsep manajemen berdasarkan pemikiran pada kurun waktu tertentu dengan kasus tertentu pula. 
1.      Teori Manajemen Ilmiah
Frederick W Taylor, Henry I Gant, frank bunker Gillbert dan Lilian gilbert adalah tokoh dari teori manajemen ilmiah.  Teori ini menekankan pada upaya menemukan metode terbaik untuk melakukan tugas manajemen secara ilmiah
Prinsip dasar yang dikembangkan Taylor :
a.       Mengembangkan metode ilmiah dalam manajemen
b.      Seleksi ilmiah untuk karyawan untuk diberikan tugas sesuai keahlian
c.       Pendidikan dan pengembangan karyawan
d.      Kerjasama yang harmonis antara manajemen dan karyawan.

2.      Manajemen Organisasi Klasik (Manajemen Operasional Modern)
Henry Fayol merupakan tokoh dari teori manajemen organisasi klasik yang dikenal dengan bapak teori manajemen modern. Prinsip dari teori ini adalah melalui penguasaan ketrampilan dan prinsip dasar manajemen, orang yang mendalaminya dapat menjadi manajer yang baik.
14 Prinsip manajemen menurut Henry Fayol  diantaranya :
1.      Pembagian kerja                                 
2.      Wewenang                                            
3.      Disiplin                                               
4.      Kesatuan perintah                              
5.      Kesatuan pengarahan             
6.      Mengutamakan kepentingan umum   
7.      Balas jasa/imbalan
8.      Sentralisasi
9.      Rantai scalar / hirarki
10.  Order / susunan
11.  . Keadilan
12.  Stabilitas staf organisasi
13.  Inisiatif                       
14.  Esprit de Corps (semangat korps)

3.       Aliran Perilaku (behavioral sciences)
Tokoh dari teori ini adalah Abraham maslow, Frederick Herzberg, edgar Schein. Aliran perilaku organisasi menganut prinsip :
1.      Organisasi merupakan suatu keseluruhan bukan bagian per bagian
2.      Motivasi karyawan sangat penting  yang menghasilkan komitmen untuk mencapai tujuan organisasi
3.      Manajemen tidak dipandang sebagai suatu proses teknis secara ketat (peranan, prosedur, dan prinsip)

4.       Pendekatan Sistem (System Approach)
Pendekatan sistem memandang bahwa organisasi  sebagai sistem  yang dipersatukan dan diarahkan dari bagian/ komponen-komponen yang saling berkaitan (bersinergi).
Sistem memiliki makna bahwa :
a.       Suatu sistem terdiri atas bagian-bagian yang selalu terkait satu dengan yang lainnya.
b.      Bagian-bagian yang saling hubung itu dapat bekerja dan berfungsi secara independen atau bersama-sama
c.       Berfungsinya bagian-bagian tersebut ditujukan untuk mencapai tujuan umum dan keseluruhan (sinergi)
d.      Suatu sistem yang terdiri atas bagian-bagian yang saling hubung tersebut berada dalam suatu lingkungan yang kompleks.

5.       Pendekatan Kontingensi atau Pendekatan Situasional
Suatu aliran teori manajemen yang menekankan pada situasi atau kondisi tertentu yang dihadapi . Tidak seluruh manajemen ilmiah dapat diterapkan untuk seluruh situasi begitupun tidak selalu hubungan manusiawi  yang perlu  ditekankan karena adakalanya pemecahan yang efektif melalui pendekatan kuantitatif. Itu semua sangat tergantung  pada karateristik situasi yang dihadapi dan tujuan yang ingin dicapai.
   


Tidak ada komentar:

Posting Komentar